Jumat, 24 Oktober 2008

Introspeksi

Kemarin, hari kamis 22 oktober 2008. Hari pertama bagiku (pekan lalu tdk hadir..he..he..) pengajian rutin setelah lebaran. Saling evaluasi selama bulan ramadhan.
Ada teman yang mudik duluan jauh-jauh hari sebelum lebaran dan balik lagi jauh-jauh pula setelah lebaran. Praktis kuranglebih 1 bln dia dikampung dengan meninggalkan suami.
Dia berdalih bahwa suami mengizinkan.

Pagi sebelum berangkat ngaji aku baca artikel di blog mengenai tips disayang suami. Klop sudah materi hari itu. Dan cocok dengan hasil pembahasan.

Dalam pengajian diulas pula pengalaman-pengalaman orang tua kita. Pesan bijak mereka dikala melihat anak atau cucunya berlama di rumah orang tuanya tanpa suami "Cepatlah pulang ke rumah kamu sendiri. jangan tinggalkan suami kamu sendirian di rumah, karena kini kamu sudah mempunyai kehidupan sendiri."

Terkadang seseorang egois dengan tidak memperhatikan kebutuhan pasangan hidupnya, dia merasa kalau sudah bisa menguasai pasangan hidupnya adalah suatu kebanggaan tersendiri, tanpa mempedulikan hak-hak orang lain (pasangan-red.).

Memang kita sayang dengan keluarga kita, orang tua kita, saudara kita yang selama ini tumbuh kembang bersama. Tapi kita juga ingat bahwa pasangan hidup kita pun sayang terhadap keluarganya. Namun dengan terbentuknya keluarga baru maka kewajiban kita telah berpindah.

Maka dengan mengingat pesan bijak tadi membukalah hati-hati kami agar selalu ingat akan kewajiban yang kini tlah berpindah, dan meminimalkan dampak-dampak negatif yang kini marak di kalangan keluarga baru.

Begitu pun pasangan hidup (suami-red.) kita hendaknya tidak melupakan hak-hak istrinya. Sehingga timbullah rasa saling membutuhkan dan insyaAllah tercipta rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rohmah, rukun dan harmonis.

wallahu a'lam

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum