Senin, 16 Februari 2009

STOK KESABARAN

Dulu sering mendengar ungkapan bahwa "yang lebih tua harus banyak mengalah", "yang lebih tua harus lebih bersabar", "yang lebih tua harus bisa menjadi panutan", yang lebih tua bla...bla...bla...

Seiring dengan bertambahnya usia perkawinan otomatis bertambah pula umur dan pengalaman (serta tak ketinggalan bertambah pula ujian dan cobaan), ternyata banyak pula hikmah yang bisa dipetik dari sebuah arti kehidupan.

Setelah mendapat cerita dari teman mengenai sekelumit kehidupannya dan akhirnya aku menelusuri kembali pengalaman pribadi tentang nilai kesabaran ternyata dapat diambil hikmah:
1. Anak muda/orang yang lebih muda ternyata harus mempunyai kesabaran yang lebih dalam menghadapi orang yang lebih tua (baca orang tua).
2. Orang yang lebih muda harus mempunyai kebesaran hati untuk mengalah dalam menghadapi orang yang lebih tua.
3. Orang yang lebih muda harus lebih bisa memahami apa yang dikehendaki orang yang lebih tua.

Jadi kesimpulannya sabar tidak hanya dimiliki oleh orang yang lebih tua dengan kata lain orang yang lebih muda harus mempunyai stok lebih banyak dalam segala hal dalam menghadapi orang yang lebih tua. Nha lho...

Tidak memungkiri ternyata anak-anak kami lebih berusaha memahami, mengerti dan mengalah terhadap kami sebagai orang tuanya...(jadi introspeksi diri...:-P)

Minggu, 15 Februari 2009

Kesungguhan pembuka jalan...

Pagi hari hujan tiba-tiba, meski tidak seberapa lama dan tidak begitu deras namun cukup mengagetkan karena saat itu pagi hari nampak cerah, tak ada tanda-tanda akan turunnya hujan.

Hari itu dijadwalkan acara arisan teman haji bertempat dikediaman kami. Kekhawatiran hari-hari sebelumnya adalah karena sedang musim hujan. Namun Allah menjawab doa dan tanya kami, bagaimana acara nanti sedangkan hari disaat musim hujan, dan di bulan Februari ini curah hujan cukup tinggi.

Alhamdulillah sepanjang menjelang acara, cuaca cukup cerah sehingga teman-teman banyak yang hadir setelah sekian lama vakum dari acara silaturrahim ini. Dan di rumah ini pula terbentuklah kepengurusan yang baru serta serahterima pengurus lama ke pengurus baru.

Dengan berkumpulnya kami telah membangkitkan rasa rindu akan kebersamaan kami di tanah suci dulu. Ingin rasanya kami mengadakan perjalanan ke tanah suci bersama-sama lagi. Mungkinkah itu? (didunia ini tidak ada yang tidak mungkin, bila Allah telah berkehendak.)

Dengan silaturrahim ini menguatkan rasa persaudaraan kami kembali, yang secara pribadi agak turun karena jarangnya kehadiranku (dan suami-red) pada acara2 seperti ini.

Menjelang acara usai barulah hujan mengguyur daerah kami, namun itu tak berlangsung lama bagaikan sekedar menyejukkan suasana di hari yang mulai agak panas.

Alhamdulillah acara berjalan lancar, tak kurang suatu apa. Semua atas pertolongan Allah disaat-saat hambanya merasa lemah, pasrah dan tawakal dan merupakan hadiah yang indah dari Allah karena melihat (insyaAllah) kesungguhan kami untuk melaksanakan jawdal pertemuan ini.

Sebelumnya pun aku merasakan disaat hati benar-benar dan bersungguh-sungguh dalam berbuat kebaikan maka Allah akan memudahkan dalam segala urusan itu...

Ya Allah berilah hamba azzam yang kuat dalam segala hal kebaikan, dan mudahkanlah dalam segala urusan. Amin.