tag:blogger.com,1999:blog-1611140630319060372024-02-19T13:56:47.826+07:00Warna HidupkuW O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-57192910738418609692010-04-28T08:47:00.000+07:002010-04-28T08:47:59.405+07:00SMS untuk TUHANHati galau tak ada hirau<br />
Hati sedih tak ada peduli<br />
Hati pilu tak ada tahu<br />
Hati merana tak ada sapa<br />
<br />
Pada siapa ku mengadu<br />
Pada siapa ku menangis<br />
Pada siapa ku berkeluh<br />
<br />
Illahi...<br />
Kau sandaran hidupku<br />
Kau curahan hatiku<br />
Kau tumpuan harapanku<br />
<br />
Ya Robbi...<br />
Jangan pernah bosan akan kedatanganku<br />
Jangan pernah bosan akan rengekanku<br />
Jangan pernah bosan tuk menenangkanku<br />
<br />
Kemana lagi ku tuangkan segala rasa <br />
suka, gembira, sedih dan duka<br />
kalau bukan kepadaMu<br />
Karena hanya Kau yang mengerti hatiku<br />
<br />
Terima kasih ya Allah...<br />
Atas segala nikmatMu<br />
Dan segala pertolonganMu<br />
Ampuni segala salah dan khilafku...W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-5896262706613605522009-10-16T06:05:00.005+07:002009-10-17T05:43:02.300+07:00Hikmah dari Seorang Pejalan KakiKehidupan....<br />Sungguh banyak yang kita lupa akan syukur,<br />ditengah kesulitan seringkali kebuntuan menghantui kita, seolah tidak pernah dan tidak akan pernah ada jalan keluar.<br /><br />Suatu hari aku ngobrol dengan seorang pedagang mi dengan metode keliling sambil mendorong gerobak. Dia diberi pilihan untuk berjualan mangkal di suatu tempa. Belum genap satu minggu dia pun mulai gelisah ternyata dia tidak mau diam ditempat karena membosankan katanya.<br /><br />Pagi harinya aku mencarinya karena ada suatu urusan, kata temannya dia sedang menengok istrinya yang jaraknya kurang lebih 8 km dari tempat dia berjualan. "Lho, bukannya semalem dia (jam 21.00) masih ada? sama siapa? dan naik apa?" tanyaku. "Jalan kaki bu..." jawab temannya. Jalan kaki? pikirku dengan kebingungan. "O...dia sih sudah biasa bu kemana-mana jalan kaki." Percakapan itu berlalu begitu saja dengan meninggalkan sejumlah tanda tanya.<br /><br />Esoknya kami (aku dan suami) bertemu dengan pedagang mi yang kami cari, dan kami ajak dia ke rumah kami yang jaraknya kurang lebih 10 km dari tempat istrinya tinggal (lebih jauh dari tempat dia mangkal). Di sepanjang jalan kami ngobrol salah satunya dengan topik "jalan kaki"nya menuju kontrakannya. Jawabannya pun membuat kami berfikir. "Sudah biasa pak, paling juga cuma satu jam" jawabnya kepada suamiku dengan entengnya. Jalan kaki? hari gini? Masih ada ya orang yang tinggal dikota tapi masih mau jalan kaki menempuh jarak berkilo-kilo...pikir kami sambil belum bisa mengerti.<br /><br />Sambil masih terngiang-ngiang ucapan pedagang tadi akhirnya urusan kami pun selesai dan seiring berlalunya pedagang tadi kami pun langsung membahas keheranan kami.<br /><br />10 Km ditempuh dengan jalan kaki hampir setiap urusan. Dia tidak mengandalkan begitu banyak pilihan alat transportasi yang ada. Kalau dilihat usianya dia pun bukan orang produk jaman dulu (yang untuk menuju suatu tempat cukup dengan jalan kaki). Bandingkan dengan kita (kami-red dan kebanyakan orang), kalau mau kemana-mana harus naik mobil atau naik motor atau naik angkot. Kalau kesemuanya itu tidak ada ya..sudah tidak jadi pergi (meski sekarang digalakkan lagi dengan naik sepeda tapi belum begitu terbiasa kembali) alias ditunda urusannya sekalipun itu penting dengan alasan "tidak ada kendaraan" orang-orang pun memaklumi.<br /><br />Sampai disini kami berfikir dan merenungi, inilah sebuah jawaban bahwa setiap kesulitan kita tidak boleh menyerah, sesulit apapun. Pasti ada jalan keluar selama kita mau berusaha mencari jalan keluar itu. Tergambar dengan bapak pedagang tadi dan mungkin masih banyak yang bergaya hidup demikian. Tidak bisa naik mobil ya naik motor, tidak ada motor ya naik sepeda, tidak ada sepeda ya jalan kaki toh Allah sudah memberikan kita fasilitas yang sempurna. Begitu pun dengan kehidupan kita ini perlu kreatifitas dan kemauan. Hilangkan rasa gengsi...<br /><br />Alhamdulillah ya Allah satu lagi pencerahan yang langsung di depan mata Kau tunjukkan kepada kami untuk lebih lagi menambah semangat hidup kami. Semoga kami bisa mengambil hikmah dari setiap apa yang kami hadapi.<br /><br />Wallahu a'lamW O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-67321176903753922842009-07-05T09:27:00.008+07:002009-07-11T09:38:49.406+07:00Ibu...Kau Selalu MendidikkuAku sedang duduk berdua bercengkerama dengan suamiku di ruang keluarga. Biasa membahas berbagai masalah yang kami hadapi, baik secara langsung maupun tidak. Dari yang sedang memanas, menghangat maupun mendingin (klise).<br /><br />Pagi itu disela-sela "ngteh" kami membaca koran dan sesekali melihat berita tv yang sedang hangat,kami membahas dan bertukar pikiran tentang besarnya kasih sayang kedua orangtua dan dampak dalam kehidupan kita. Terutama Ibu, yang rasulpun sampai mengucapkan 3 kali baru disusul dengan jawaban Bapak setelah ditanya oleh sahabat rasul 'siapa yang pantas dihormati'.<br /><br />Kasih sayang seorang ibu kepada anaknya tak perlu diragukan lagi. Dan benar-benar ibu mendidik kita setiap saat, setiap waktu hingga akhir hayatnya. Dari sebelum terbentuk dalam kandungan hingga kita besar dan berkeluarga sendiri kita tetap selalu mendapat pendidikan dari beliau.<br /><br />Ada sebuah kisah dari teman, menjelang kembalinya sang ibu kepada Khaliknya.<br />Kala itu sang ibu sedang sakit keras diusianya yang sudah lanjut. Kejadian ini sewaktu sang ibu dirawat di rumah sakit. Selama hidupnya kasih sayang dan waktunya tercurah untuk merawat, mendidik dan menjaga keluarga (suami dan anak-anaknya) dengan ikhlas. Dan mungkin balasan dari Allahlah keluarga (suami dan anak-anaknya) pun sangat menyayangi dan menghormati beliau, hanya saja masing-masing mempunyai gaya sendiri-sendiri.<br /><br />Dari sekian anak-anaknya ada seorang anaknya (fulan) yang wujud kasih sayang ke orangtuanya lain dari yang lain, selalu menjajikan yang indah untuk orangtua dan membuat kata-kata yang menyenangkan dan memberi harapan lebih kepada orangtua namun realisasinya menurut orangtuanya tsb masih kurang. <br /><br />Mungkin sang ibu merasa usianya tinggal beberapa hari lagi akhirnya dengan kekuatan hati (yang selama ini dipendam dalam diamnya) memanggil si fulan yang kala itu kebetulan sedang menunggui sang ibu di RS bersama kakak perempuannya (fulanah), dan apa yang diucapkannya pun sungguh diluar dugaan mereka, "Nak, tolong beri aku uang." Deg. Hati sang anak pilu. Dengan cepat sambil mengulurkan tangan dengan sejumlah uang sambil berkata "ibu, ini ada uang sekian dulu kalo ibu masih memerlukan ibu tinggal bilang saja berapa jumlahnya ya..." katanya lirih sambil menahan tetes airmata. Sebenarnya orangtua dan keluarganya tahu hati sang anak ini lembut hanya saja tidak bisa ditebak. Buru-buru keluarlah sang anak dari ruang rawat sang ibu, khawatir kalau terurai airmata di sana akan menambah pilu sang ibu.<br /><br />Lain halnya suasana di dalam ruang rawat, sang ibu tersenyum bahkan ada sedikit tawa yang ditujukan kepada anak perempuannya, fulanah. Masih dalam suasana haru akan peristiwa yang dia saksikan, fulanahpun bertanya kepada ibunya kenapa malah tersenyum-senyum. Beliaupun menjawab, "aku hanya ngetes apakah si fulan tadi masih lembut hatinya dan benar-benar menyayagi ibunya." Terjawab sudah kebingungan dia. Padahal selama ini ibunya tidak meminta uang secara terang-terangan, hanya pengertian dari anak-anaknya saja kenapa kok malah menjelang kepergiannya malah uang yang diminta. Ternyata terjawab sudah apa maksud dari ibunya. <br /><br />Bisa diambil pelajaran bahwa pada detik-detik akhir usianyapun seorang ibu tak henti memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.<br /><br />Demikianlah cerita dari seorang teman dan uang yang diberi oleh sang fulanpun kemudian dibagi-bagikan kepada cucu-cucunya dan anak serta kerabat yang lebih membutuhkan. Sungguh seorang ibu adalah pendidik dan manajer yang handal.<br /><br />Salut dan hormat serta sayang untuk ibu...<br />Manfaatkan waktu bagi saudara-saudaraku yang ibu dan ayahnya masih ada didunia ini.<br />Jangan sampai sesal mengikuti langkah kita.<br />Bagi yang sudah ditinggal pergi marilah kita do'akan untuk kebahagiaan mereka di alam sana. Amin.<br /><br /><br />*mohon maaf bila ada kisah/kejadian yang sama, kami hanya bermaksud untuk mengambil ibrah (pelajaran) dari sebuah kehidupan.W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-30084015540511528162009-04-21T06:36:00.002+07:002009-04-21T06:52:10.965+07:00Sebuah PerubahanDulu, tanpa kusadari aku telah menyakiti hati orang tua.<br />Dulu, sering mengomentari saudaraku<br />Dulu, tanpa kusadari telah menyakiti teman-temanku<br />Dulu, tanpa kusadari telah berlaku sinis kepada kawanku<br />Dulu, sering ku menyalahkan lingkunganku<br />Dulu…<br />Dulu…<br />Dulu…<br /><br />Dengan dalih ingin mengamalkan ilmu yang diterima<br />Aku tidak berfikir dua kali untuk berkata sinis<br />Merasa sok tahu bila dinasehati orang tua<br />Tausyiah orang alim dilewatkan<br /><br />Merasa diri ini benar<br />Merasa yang lain salah<br />Hanya yang benar-benar sefaham yang aku dengarkan<br />Yang aku setujui <br />Dan yang aku dukung<br /><br />Menganggap mereka lemah iman<br />Menganggap mereka tersesat<br />Menganggap mereka keluar dari nilai-nilai islam<br />Menganggap…<br />Menganggap…<br />Menganggap…<br /><br />Hari demi hari<br />Minggu demi minggu<br />Bulan demi bulan<br />Tahun berganti tahun<br /><br />Tahun pertama..<br />Tahun kedua..<br />Tahun ketiga..<br />Dst…dst…<br /><br />Hingga tiba saatnya aku berfikir…<br />Katanya orang beriman tidak mengenal stress<br />Katanya sesama muslim itu bersaudara<br />Katanya tidak boleh menganggap golongan sendiri itu paling benar<br />Katanya tidak boleh mengolok suatu kaum karena mungkin kaum itu lebih baik dari kaum sendiri…<br />Katanya tidak boleh su’udzon…<br />Katanya..<br />Katanya…<br />Katanya…<br /><br />Namun setelah introspeksi<br /><br />Kok apa yang dilakukan malah berlawanan dengan semua itu, padahal aku merasa semua yang kuperbuat lagi-lagi dengan dalih ingin menjadi muslim yang kaffah, ingin menjadi golongan orang-orang mukmin.<br /><br />Suka su’udzon terhadap orang yang tidak sefaham<br />Suka mencibir kaum lain (notabenenya mereka muslim taat)<br />Menganggap golongan sendiri adalah yang benar sedang golongan yang lain adalah salah<br />Sesama saudara muslim bersaing hingga ukhuwah islamiyahnya koyak…<br />Ujung-ujungnya otak terasa panas, kepala berat karena tidak bisa menerima realita, dan keikhlasan untuk meraih ridho Allah ternyata semu.<br />Karena malu terhadap teman klo tidak sesuai dengan ilmu yang didapat,<br />malu karena begini malu karena begitu ….<br /><br />Ternyata itu semua bukan malu terhadap Allah tapi malu terhadap guru, malu terhadap murobbi, malu terhadap teman, dan orang-orang….(terkadang sekarang pun masih merasa demikian…namun tetap berusaha untuk Lillahita’ala…mengharap ridho Allah, insyaAllah)<br />Hingga stress pun muncul karena menahan beban berat dikepala karena target yang tak tercapai…<br /><br />Setelah sekian tahun waktu demi waktu akhirnya ku mendapatkan jawaban kenapa beban terasa beraaaaat, otak terasa panas, kepala pening…<br />Itu semua terjadi karena kurang berserah diri, kurang tawakal, dan mungkin tanpa kusadari yang aku lakukan bukan karena mencari keridhoanNya tapi mencari nilai dimata manusia. <br /><br />Berbuat ikhlas memanglah tidak mudah tapi harus bisa. <br />Kini selalu berusaha untuk tawakal apapun yang terjadi berusaha dan berdo’a hasilnya dikembalikan kepadaNya…maka akan bisa menghadapi hidup ini dengan lebih percaya diri…<br /><br />Semoga Allah senantiasa melindungi dan menunjukkan jalan yang diridhoiNya…Amin…W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-91763351336927098562009-02-16T18:30:00.002+07:002009-02-16T19:16:53.809+07:00STOK KESABARANDulu sering mendengar ungkapan bahwa "yang lebih tua harus banyak mengalah", "yang lebih tua harus lebih bersabar", "yang lebih tua harus bisa menjadi panutan", yang lebih tua bla...bla...bla...<br /><br />Seiring dengan bertambahnya usia perkawinan otomatis bertambah pula umur dan pengalaman (serta tak ketinggalan bertambah pula ujian dan cobaan), ternyata banyak pula hikmah yang bisa dipetik dari sebuah arti kehidupan.<br /><br />Setelah mendapat cerita dari teman mengenai sekelumit kehidupannya dan akhirnya aku menelusuri kembali pengalaman pribadi tentang nilai kesabaran ternyata dapat diambil hikmah:<br />1. Anak muda/orang yang lebih muda ternyata harus mempunyai kesabaran yang lebih dalam menghadapi orang yang lebih tua (baca orang tua).<br />2. Orang yang lebih muda harus mempunyai kebesaran hati untuk mengalah dalam menghadapi orang yang lebih tua.<br />3. Orang yang lebih muda harus lebih bisa memahami apa yang dikehendaki orang yang lebih tua.<br /><br />Jadi kesimpulannya sabar tidak hanya dimiliki oleh orang yang lebih tua dengan kata lain orang yang lebih muda harus mempunyai stok lebih banyak dalam segala hal dalam menghadapi orang yang lebih tua. Nha lho...<br /><br />Tidak memungkiri ternyata anak-anak kami lebih berusaha memahami, mengerti dan mengalah terhadap kami sebagai orang tuanya...(jadi introspeksi diri...:-P)W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-14655619410706491142009-02-15T16:51:00.003+07:002009-02-15T17:27:36.862+07:00Kesungguhan pembuka jalan...Pagi hari hujan tiba-tiba, meski tidak seberapa lama dan tidak begitu deras namun cukup mengagetkan karena saat itu pagi hari nampak cerah, tak ada tanda-tanda akan turunnya hujan.<br /><br />Hari itu dijadwalkan acara arisan teman haji bertempat dikediaman kami. Kekhawatiran hari-hari sebelumnya adalah karena sedang musim hujan. Namun Allah menjawab doa dan tanya kami, bagaimana acara nanti sedangkan hari disaat musim hujan, dan di bulan Februari ini curah hujan cukup tinggi.<br /><br />Alhamdulillah sepanjang menjelang acara, cuaca cukup cerah sehingga teman-teman banyak yang hadir setelah sekian lama vakum dari acara silaturrahim ini. Dan di rumah ini pula terbentuklah kepengurusan yang baru serta serahterima pengurus lama ke pengurus baru.<br /><br />Dengan berkumpulnya kami telah membangkitkan rasa rindu akan kebersamaan kami di tanah suci dulu. Ingin rasanya kami mengadakan perjalanan ke tanah suci bersama-sama lagi. Mungkinkah itu? (didunia ini tidak ada yang tidak mungkin, bila Allah telah berkehendak.)<br /><br />Dengan silaturrahim ini menguatkan rasa persaudaraan kami kembali, yang secara pribadi agak turun karena jarangnya kehadiranku (dan suami-red) pada acara2 seperti ini.<br /><br />Menjelang acara usai barulah hujan mengguyur daerah kami, namun itu tak berlangsung lama bagaikan sekedar menyejukkan suasana di hari yang mulai agak panas.<br /><br />Alhamdulillah acara berjalan lancar, tak kurang suatu apa. Semua atas pertolongan Allah disaat-saat hambanya merasa lemah, pasrah dan tawakal dan merupakan hadiah yang indah dari Allah karena melihat (insyaAllah) kesungguhan kami untuk melaksanakan jawdal pertemuan ini.<br /><br />Sebelumnya pun aku merasakan disaat hati benar-benar dan bersungguh-sungguh dalam berbuat kebaikan maka Allah akan memudahkan dalam segala urusan itu...<br /><br />Ya Allah berilah hamba azzam yang kuat dalam segala hal kebaikan, dan mudahkanlah dalam segala urusan. Amin.W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-40042690165978001422008-12-26T07:20:00.004+07:002008-12-26T07:33:09.005+07:00hari baru hijriyah dan masehitahun baru tinggal menghitung hari...<br />harus bisa menata hidup lebih baik lagi<br />menjadi istri yang menyenangkan suami<br />menjadi ibu yang membahagiakan anak<br />menjadi manusia yang berguna bagi ummat<br />semoga Allah memudahkan langkah<br />Amin ya Yabbal 'alaminW O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-91348062423099116722008-11-29T09:07:00.002+07:002008-11-30T06:17:56.119+07:00hikmah dari seorang anakTadi pagi, hari sabtu, begitu bangun dari bermalas-malasan, kutemukan secarik kertas yang berisi tulisan dengan warna warni pena.<br /><br />Ku baca ternyata isinya ucapan selamat ulang tahun dari anakku nomor dua yang berumur 10th. Terharu aku membacanya. Di dalamnya terdapat kata-kata "you are a perfect mother".<br />Twiwwingg ...langsung hatiku menciut...perfect mother? Benarkah aku ibu yang sempurna?<br />Bukankah aku ini suka marah?<br />Karena penasaran aku tanyakan ke dia, kan mama suka marah? Dia pun menjawab santai. "Ah, enggak juga..."<br /><br />Agak bingung juga sih...dia beranggapan begitu. Dan dia beranggapan apa yang dilakukan ibu adalah benar. Lalu berfikirlah otakku berarti apa yang kita lakukan haruslah berhati-hati karena anggapan pembenaran tadi akan menimbulkan pencotntohan/meniru hal-hal yang dianggapnya benar.<br /><br />Satu lagi hikmah yang bisa diambil, ternyata anak-anak adalah seorang pemaaf. Kesalahan yang kita lakukan dengan mudahnya dia maafkan dan lupakan. <br /><br />Satu hikmah yang bisa dipetik dihari yang bersejarah bagi diriku. Semoga akupun bisa menjadi orang yang pemaaf, dan lebih berhati-hati dalam berbuat. Amin.W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-4612401012924711892008-11-27T17:48:00.005+07:002008-11-27T19:32:37.924+07:00hari ini...<br />tak terasa mengalir bulir-bulir airmata...<br />satu demi satu meluncur...<br />bagai bola salju yang menggelinding dari puncak gunung<br /><br />hari ini...<br />anganku melayang ke masa silam...<br />waktu-waktu yang telah lalu...<br />mengingatkanku akan seseorang...<br /><br />hari ini...<br />aku mengantar sepasang insan...<br />namun hanya lewat lisan...<br />yang hanya dibekali dengan doaku....<br /><br />hari ini...<br />aku mempunyai suatu harapan<br />yang mungkin menjadi harapan mereka yang mencintainya...<br />untuk lebih memantabkan sebagai penebus kesalahan...<br /><br />hari ini...<br />aku tersedu tanpa ada yang tahu...<br />dan tiada yang memperhatikan...<br />dalam kesendirian...<br /><br />hari ini...<br />hatiku hanyut dalam kenangan...<br />sebuah penyesalan dan permohonan...<br /><br />saudaraku...<br />kulepas kepergianmu...<br />memenuhi undangan dari Tuhanmu...<br />jangan kaulupakan...<br />akan pesanku...W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-62903485468843242592008-10-31T06:51:00.002+07:002008-10-31T07:07:23.082+07:00Lagi agak-agak sedikit sibuk nih...mengamalkan ilmu <a href="http://resepworo.blogspot.com">bikin roti </a>hasil kursus. Hampir tiap hari, biar tahu slahnya apa-apa yang bikin bagus dan bikin gagal. Meski peralatan belum komplit. Memang kegagalan demi kegagalan adalah tahapan menuju kesuksesan. Begitu pun kehidupan ini.<br /><br />Bikin roti kalo ukuran resep serta tehnik tidak sesuai pakem maka hasilnya pun tidak optimal (tidak sebagus yang diharapkan). Begitu pula hidup bila pakem dan juklak tidak sesuai dengan aturan (Allah), entah apa jadinya...(ya begini ini jadinya...:-( )W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-43323303278384431402008-10-24T07:53:00.005+07:002008-10-24T08:28:10.510+07:00IntrospeksiKemarin, hari kamis 22 oktober 2008. Hari pertama bagiku (pekan lalu tdk hadir..he..he..) pengajian rutin setelah lebaran. Saling evaluasi selama bulan ramadhan.<br />Ada teman yang mudik duluan jauh-jauh hari sebelum lebaran dan balik lagi jauh-jauh pula setelah lebaran. Praktis kuranglebih 1 bln dia dikampung dengan meninggalkan suami.<br />Dia berdalih bahwa suami mengizinkan.<br /><br />Pagi sebelum berangkat ngaji aku baca artikel di blog mengenai tips disayang suami. Klop sudah materi hari itu. Dan cocok dengan hasil pembahasan.<br /><br />Dalam pengajian diulas pula pengalaman-pengalaman orang tua kita. Pesan bijak mereka dikala melihat anak atau cucunya berlama di rumah orang tuanya tanpa suami "Cepatlah pulang ke rumah kamu sendiri. jangan tinggalkan suami kamu sendirian di rumah, karena kini kamu sudah mempunyai kehidupan sendiri."<br /><br />Terkadang seseorang egois dengan tidak memperhatikan kebutuhan pasangan hidupnya, dia merasa kalau sudah bisa menguasai pasangan hidupnya adalah suatu kebanggaan tersendiri, tanpa mempedulikan hak-hak orang lain (pasangan-red.).<br /><br />Memang kita sayang dengan keluarga kita, orang tua kita, saudara kita yang selama ini tumbuh kembang bersama. Tapi kita juga ingat bahwa pasangan hidup kita pun sayang terhadap keluarganya. Namun dengan terbentuknya keluarga baru maka kewajiban kita telah berpindah.<br /><br />Maka dengan mengingat pesan bijak tadi membukalah hati-hati kami agar selalu ingat akan kewajiban yang kini tlah berpindah, dan meminimalkan dampak-dampak negatif yang kini marak di kalangan keluarga baru.<br /><br />Begitu pun pasangan hidup (suami-red.) kita hendaknya tidak melupakan hak-hak istrinya. Sehingga timbullah rasa saling membutuhkan dan insyaAllah tercipta rumah tangga yang <a href="http://hadiwiryanan.blogspot.com">sakinah, mawaddah, wa rohmah, rukun dan harmonis. <br /></a><br />wallahu a'lamW O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-76545415440179332102008-10-10T11:58:00.004+07:002008-10-11T08:02:00.566+07:00Ayam Kuluyuk<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj85GJ373C6xIIwdTuPaH418DsxaD1-vGc6o0fagXfxWcIkBSN4G51Oxx2uOaRygbBX8pcwRBGUFxEXmXg7vqJSxnesj7sPtnU059yJOSr6GiOfFNneI-F0cDLXadMEB_px3QPyd0JbjTo/s1600-h/SNV10482.JPG"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj85GJ373C6xIIwdTuPaH418DsxaD1-vGc6o0fagXfxWcIkBSN4G51Oxx2uOaRygbBX8pcwRBGUFxEXmXg7vqJSxnesj7sPtnU059yJOSr6GiOfFNneI-F0cDLXadMEB_px3QPyd0JbjTo/s200/SNV10482.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5255694656879645554" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLoB1IK809SVSXtn42_ty2tgyg79HaWvICf6ZQYZY0UcoBIxkwyZV8t8irZM7XDB8wpXm2YpKJx4kTr67DCNjhUCf_Q4J1o4lYDIziw2aQYEwL6WKHHVnA_P8eZj7mKT27sd5NpecEHXw/s1600-h/SNV10480.JPG"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLoB1IK809SVSXtn42_ty2tgyg79HaWvICf6ZQYZY0UcoBIxkwyZV8t8irZM7XDB8wpXm2YpKJx4kTr67DCNjhUCf_Q4J1o4lYDIziw2aQYEwL6WKHHVnA_P8eZj7mKT27sd5NpecEHXw/s200/SNV10480.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5255691193708163394" /></a><br /><br /><br />Embak yang bantuin di rumah mudik. Sementara masakan nyari yang gampang-gampang. Anak-anak ingin dibuatkan ayam kuluyuk. "Aku suka banget ma," katanya. Boleh juga pikirku, biar agak lama buatnya tapi bumbunya gak pake uleg2.<br /><br />Bahan : 2 Dada ayam diambil dagingnya iris setebal 1/2 cm direndam air+kaldu ayam <br /><br />Bumbu ayam tepung:<br /><br /> A. 3 sdm tepung terigu<br /> 1 sdm tepung beras<br /> 1/3 sdt merica bubuk<br /> kaldu ayam bubuk secukupnya<br /> <br /> B. 6 sdm tepung terigu<br /> 2 sdm tepung beras<br /> 2/3 sdt merica bubuk<br /> kaldu bubuk secukupnya<br /> garam secukupnya<br /> <br /> C. 1 btr telur<br /> 100 ml air es<br /> merica secukupnya (sedikit saja)<br /><br />Saos : 3 siung bawang putih, geprak<br /> 2 butir bawang bombay, iris <br /> 4 sdm saos tomat (selera)<br /> 1/2 sdt merica<br /> 1 sdm gula pasir<br /> garam secukupnya<br /> 300ml air<br /> 1sdt penuh tepung maizena<br /> 3 potong nanas diiris kecil2 bila suka<br />Cara membuat:<br /> Ayam yang sudah direndam satu per satu dibalut campuran bumbu A kemudian dicelup kocokan bumbu C, tiriskan balut lagi ke bumbu B sambil ditekan-tekan (dipenyet-penyet) agar berkrispi, kemudian digoreng dalam minyak agak banyak.<br /> Tumis bawang putih, bawang bombay hingga harum. Tambahkan merica,saos tomat, gula pasir, garam, air. Bila sudah mendidih masukkan tepung maizena yang sudah dicairkan. Bila sudah mendidih dan mengental masukkan nanas (bila suka) dan ayam tepung tadi. Aduk sebentar hingga rata. <br /> Angkat dan sajikan. <br /><br />Selamat mencoba resep keluarga kami.<br /><br />Oya. Bila kocokkan telur dan tepung masih sisa dicampurkan saja kemudian digoreng. Nikmat juga untuk lauk atau dicemil.W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-66461027338764238292008-10-10T10:17:00.003+07:002008-10-10T11:03:24.037+07:00Lebaran...Lama ga posting, paling hanya mampir liat2 aja...maklum klo nulis butuh waktu sedangkan waktu tak begitu banyak tersisa.<br /><br />Lebaran cukup membuat bertambah kesibukan. Karena asisten mudik lebaran otomatis kerjaaan yang selama ini dikerjakan asisten, akhirnya dikerjakan anggota keluarga sendiri. Benar2 kembali ke fitrah. Menjadi seorang ibu rumah tangga, yang memegang menejemen sekaligus operasional rumah tangga.<br /><br />Tapi cukup seru juga. Sekaligus mendidik anak2 menjadi mandiri dan tidak manja (ibunya juga...).<br /><br />Asisten mudik, kitapun tak kalah ikut mudik juga.<br />Hari kedua lebaran mudik ke Solo setelah hari pertamanya merayakan Id di rumah orangtua suami dengan acara sungkeman saling memaafkan seperti biasa dan seperti yang lain, dan dilanjut makan wajib (lontong+opor+sambel goreng ati). <br /><br />Biarpun hari kedua kami jalan tapi ternyata masih kena sedikit macet juga. Perjalanan yang biasanya ditempuh dalam 10-12 jam, karena suasana masih lebaran waktu molor menjadi 14 jam. <br /><br />Di Solo gak sempet kemana-mana, planning yang sudah disusun sebelum berangkat gagal. Pengin ke Klewer (sudah lama tidak beli batik), beli makanan khas disana (sirup adia tirta kegemaran,teh,dll), wisata kuliner, dll. Karena kini di solo sering macet. Capekk dehh...plus waktu disana hanya sebentar.<br /><br />Tapi anak-anak lumayan berkesan sewaktu disana, karena berkumpul dengan saudara-saudara. Biarpun mereka juga tinggal di Jakarta dan Bekasi (dekat sihh...) tapi kami tidak sering dapat berkumpul karena sibuk dengan urusan masing-masing.<br /><br />Makan bersama, main bersama, tidur bersama...masih banyak saudara yang sebaya.<br /><br />Kini aktifitas kembali seperti semula sepulang dari mudik. Di Bekasi pun sudah mulai hidup kembali. Meski pekerjaan rumah masih dikerjakan sendiri karena asisten belum kembali dari mudiknya.<br /><br />Bagi tugas diefektifkan, masak masakan yang mudah. Seperti hari ini anak-anak pengin dimasakin ayam kuluyuk. Bahan mudah didapat, bumbupun sederhana. Berhubung tukang sayur belum banyak beredar.<br /><br />Taqobbalallahu minna waminkum...W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-42261517074651856722008-09-29T10:45:00.004+07:002008-09-30T08:18:45.397+07:00UCAPAN IDUL FITRI<div class="card_center"><br /> <embed src="http://img.kapanlagi.com/c/s/08047.swf" quality="high" bgcolor="#FFFFFF" width="400" height="357" type="application/x-shockwave-flash" pluginspage="http://www.macromedia.com/shockwave/download/index.cgi?P1 _Prod_Version=ShockwaveFlash" wmode="transparent"></embed><br /><br /> <a href="http://kartu.kapanlagi.com/">Lihat Kartu Ucapan Lainnya</a> <br /> (<span class="card_bold">KapanLagi.com</span>)<br /> </div>W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-59974088938182996872008-09-22T08:45:00.006+07:002008-09-24T08:05:51.768+07:00Penghias Rumahku...<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrKELNvHiOBKwrP2cAqm-nIttQFQ7cwKoYrCr8mGM_doCjDQvdE3UbZLFP8oI9e7y_zPwpC4vg4Xtzu9Aq9pU1YOEfRUJaIgu1xu2ZcXYLmPH9vUFHonJeKxo9-nYQDJRBo-z9M70DRsQ/s1600-h/SNV10111.JPG"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrKELNvHiOBKwrP2cAqm-nIttQFQ7cwKoYrCr8mGM_doCjDQvdE3UbZLFP8oI9e7y_zPwpC4vg4Xtzu9Aq9pU1YOEfRUJaIgu1xu2ZcXYLmPH9vUFHonJeKxo9-nYQDJRBo-z9M70DRsQ/s320/SNV10111.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5248667015322127570" /></a><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGBB9v23wUduWYh3WMVgIu0nvNNNz-WyR2Bg3TW31i6hc4lgpURLZgxQQjI5vE2MeHX43npAfB0eEf05-qG4ZRcpskczEH5CLvKeYv0W8wrB5LuYzAewZXZ0SFrxji62JxQu0m0mU29Oo/s1600-h/SNV10097.JPG"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGBB9v23wUduWYh3WMVgIu0nvNNNz-WyR2Bg3TW31i6hc4lgpURLZgxQQjI5vE2MeHX43npAfB0eEf05-qG4ZRcpskczEH5CLvKeYv0W8wrB5LuYzAewZXZ0SFrxji62JxQu0m0mU29Oo/s320/SNV10097.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5248659554130319794" /></a><br />Sedang menghimpun penghuni halamanku : <br />Bunga kamboja jepang, asoka, dan pohon jambu yang sedang bersemi<br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh68du0LSq1lAFTk4SpelwSnrvIl95tG5ZxPtJH4DiskavFAyj9gEZMkt6uBJ5VPSusIjemNp2rpRNg9GflJbOLbNyVoXokuuvIJHnhSzdZo5-Halx56QBBLhmseGu5VcoNl7B3rapxtMw/s1600-h/SNV10110.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh68du0LSq1lAFTk4SpelwSnrvIl95tG5ZxPtJH4DiskavFAyj9gEZMkt6uBJ5VPSusIjemNp2rpRNg9GflJbOLbNyVoXokuuvIJHnhSzdZo5-Halx56QBBLhmseGu5VcoNl7B3rapxtMw/s320/SNV10110.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5248657353565367954" /></a>W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-58844829041513114702008-09-17T21:34:00.003+07:002008-09-17T22:07:46.109+07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvqoZ8XNMCRDbE0Zt_oK1Vcdj1FY3fVAKMDAPinL3v_Xi67R_9uXEQynV2-LfQEjfH8vz5hTRaNCj1BHw2pN0VGMpsZ2wVcDm9aObHPlQFubqkENb_WOuN7GPveK7ha6Cq-z3SQ9PPqZs/s1600-h/SNV10112.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvqoZ8XNMCRDbE0Zt_oK1Vcdj1FY3fVAKMDAPinL3v_Xi67R_9uXEQynV2-LfQEjfH8vz5hTRaNCj1BHw2pN0VGMpsZ2wVcDm9aObHPlQFubqkENb_WOuN7GPveK7ha6Cq-z3SQ9PPqZs/s200/SNV10112.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247006920366001186" /></a><br /><br />Kemarin, iseng jepret pohon jambu buat posting. E...keterusan jepret objek lain. Ternyata asyik juga ya bisa mengamati sekalligus mengabadikan objek-objek yang indah-indah.<br /><br />Saat ini yang baru didapat temanya tanaman (bunga-red). Hampir mendapat binatang sejenis serangga kecil nan indah tapi tinggal jepret ternyata keburu terbang.<br /><br />Nah gimana tehniknya agar disaat dijepret serangga ga sempet terbang, aku belum tau...W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-90332722572983818142008-09-15T07:16:00.009+07:002008-09-17T21:26:02.125+07:00AGENDA RAMADHAN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUGAhXhTRYWmF5Ic2i1gvpr9W9FFn5atYyb9uWDkwbQwkLWj4SHjN4H-CWt__OnWz5l-Rb3VhAUiYWjqCz8_XDTLOlU6jp-dwwwof9Dbtz-JKiv1LvDcO4mmtmZfAyHNiOF63f1lNEFNc/s1600-h/SNV10027.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUGAhXhTRYWmF5Ic2i1gvpr9W9FFn5atYyb9uWDkwbQwkLWj4SHjN4H-CWt__OnWz5l-Rb3VhAUiYWjqCz8_XDTLOlU6jp-dwwwof9Dbtz-JKiv1LvDcO4mmtmZfAyHNiOF63f1lNEFNc/s200/SNV10027.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5246995228159931970" /></a><br /><br />Hari ahad 14 Ramadhan 1429 H / 14 september 2008 M,<br />di masjid Nurul I'tishom, aku bersama teman-teman mengemban amanah sebagai panitia penyelenggara mengisi agenda bulan Ramadhan liqo gabungan.<br /><br />Jadi ingat waktu masa masih kuliah dulu, yang riwariwi untuk acara ramadhan di mesjid kampus. Sampai nginep-nginep, dan sampai dapet sedikit teguran dari kakak (he..he..he..). Tapi sungguh menyenangkan puasa tak terasa lapar, haus dan capeknya. Seharian yang ada semangat.<br /><br />Adapun acara kemarin adalah Kajian Tafsir surah Al Anfal ayat 1-4 oleh ustadzah Erna. Yang dapat disimpulkan :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">* Ciri-ciri Mukmin sejati :</span><br />1. Bertaqwa kepada Allah<br />2. Perbaikilah hubungan sesamamu<br />3. Ta'at kepada Allah dan Rasulnya<br /><br /><span style="font-weight: bold;">* Tanda-tanda Mukmin sejati :<br /></span>1. Jika disebut nama Allah bergetarlah hatinya.<br /> Ibarat kita sedang jatuh cinta terhadap seseorang (katanya...) maka nama seseorang itu bila<br />disebut orang lain maka jantung kita akan cerdegup kencang dan cemburu. Tapi apakah kita<br />sudah bisa demikian bila kita memang benar-benar merasa cinta kepada Allah dan Rasunya?<br />2. Jika dibacakan ayat-ayatnya bertambahlah imannya.<br />3. Tawakal kepada Allah (menyerahkan diri seluruhnya kepada Allah SWT)<br />4. Menegakkan Sholat. Hal ini ada ulama yg mengatakan Apabila kita belum menikmati bacaan<br />qur'an yang panjang-panjang (sering terjadi keluhan2 kalo imam membaca 1 juz dlm satu<br />rakaat) maka tanda-tanda keimanan belum ada. (waduh terasa tercekat tenggorokan ini<br />sembari bergumam apakah diriku termasuk orang2 yang belum ada keimananya.<br />Nauzubillah.)<br />5. Menafkahkan sebagian rizki yang diberikan oleh Allah SWT. Ada seorang fulan di negri ini<br />mempunyai gaji 14 milyar dan yang diinfaqkan 2 milyar. Subhanallah.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">* Balasan bagi Mukmin sejati :</span><br />1. Mendapat derajat disisi Allah SWT<br />2. Mendapat ampunan Allah SWT<br />3. Mendapat rizki yang mulia<br /><br />Otak berfikir sejenak, terang aja balasannya begitu tinggi karena loyalitas dan pengorbanannya kepada Allah begitu tinggi untuk ukuran manusia biasa. Dan yang pasti balasan Allah jauh lebih tinggi dari loyalitas manusia kepada Allah SWT. Hanya sekarang masalahnya Bisa ga kita termasuk kedalam golongan orang-orang mukmin sejati...??<br /><br />Wallahu a'lam Bishshowab.W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-69380200832592258652008-09-13T23:16:00.006+07:002008-09-20T16:12:11.655+07:00AKHIRNYA...Alhamdulillah hari ini jadi juga buka puasa dengan menu Gule Kambing ala Bapak. Bener-bener leker...<br /><br />Waktu proses masak aku gak mau ketinggalan karena bila aku ingin makan gule gak harus ngrepotin bapak, semoga bikinanku pun nanti tak kalah nikmatnya.<br /><br />Adapun resep Gule Kambing ala Bapak adalah:<br />Bahan : daging kambing<br />Bumbu : bawang putih, bawang merah, kemiri, kunyit, jahe, salam, lengkuas, daun jeruk, sereh, gula merah, kaldu sapi, garam, gula pasir, bubuk bumbu gule (u penguat rasa), santan.<br /><br />Bawang putih, bawang merah, kemiri, kunyit, jahe diulek lalu ditumis. Masukkan salam,lengkuas (digeprek), daun jeruk, sereh (digeprek), gula merah, kaldu sapi, garam, gula pasir ditumis hingga harum kemudian masukkkan daging kambing yang sudah dicuci dan dipotong kecil2.<br />Diaduk hingga meresap bumbunya, ditambah bubuk bumbu gule secukupnya, aduk rata kemudian masukkan santan sambil sesekali diaduk hingga mendidih. Bila air mulai asat tambah lagi dengan air panas, tunggu hingga mendidih. Bila daging sudah empuk matikan. Hidangkan. Lebih segar ditemani dengan acar. Hmmm jadi ga kepengen beli-beli lagi deh kalo pengin gule...<br /><br />Selamat mencoba....W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-61001758591946817362008-09-13T09:58:00.003+07:002008-09-13T10:28:34.309+07:00BROWNISSaya pernah diberi resep brownis oleh seorang kakak, katanya dia dapat dari seorang chef, dengan semangat saya pun mencobanya. Karena bahan2nya pun sederhana tapi rasanya...? Anda harus mencobanya sendiri.<br /><br />Teman minum ini menjadi salah satu produk unggulan di keluarga kami. Ingin tau resepnya?<br /><br />Bahan A<br /> 450 gr butter mentega tawar<br /> 250 gr dark chokolate batangan<br /> <br />Bahan B<br />800 gr gula halus<br /> 8 butir telur<br /> 10 gr vanili essence<br /> <br />Bahan C<br />340 gr tepung terigu protein sedang (segitiga biru)<br /> 125 gr coklat bubuk<br /> 35 gr susu bubuk<br /> 10 gr baking powder<br /><br />Cara membuat :<br />Bahan A ditim sampai encer tapi jangan pecah, dinginkan.<br />Bahan B dikocok pelan (speed 1) jangan sampai mengembang (sebentar saja)<br />Setelah bahan B selesai dikocok, ditambahlah bahan C kemudian diaduk.<br />Setelah adonan B+C selesai maka masukkan bahan A sambil diaduk.<br />Masukkan kacang mete yang disangrai dan dicincang (bila suka).<br />Boleh ditaburi almond/kenari.<br />Kemudian Oven.<br />Resep ini juga bisa menggunakan dengan cara dikukus dan rasanya pun tidak kalah lezat, malah ada sebagian yang lebih menyukai rasa yang dikukus.<br /><br />Silakan mencoba semoga bermanfaat.W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-23541114707526094712008-09-12T07:22:00.000+07:002008-09-12T07:30:59.281+07:00Lama nih absen, lagi ngurusin bikin blog yang baru untuk keluarga besar. Ga jago sih..hanya memancing, dan masih banyak yang jauh lebih ahli.<br /><br />Dan ternyata benar setelah diluncurkannya secara berkala revisi demi revisi, posting demi posting silih berganti. Seru juga sih mengobati rasa kangen karena kini sudah jarang (bisa dibilang amat jarang) untuk saling bertemu dan berkumpul. Sudah tidak seperti dulu lagi. Kami sibuk dengan urusan masing-masing.<br /><br />Semoga silaturrahim jadi lebih mudah dengan dihadirkannya blog keluarga. Amin.W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-20827890093485565802008-09-08T08:03:00.000+07:002008-09-08T08:56:53.026+07:00MENU BUKA<span style="color: rgb(102, 51, 0);font-family:georgia;" >Beberapa hari ini ngebayangin buka puasa pake gule kambing plus acar buatan bapak Cipinang, (ayah dari suami). Nikmat dan segaaaar rasanya. Bapak memang hobi masak memasak. Beberapa kali juga suami nyaranin supaya telp ke bapak biar dibikinin, tapi aku enggan kan bikin repot bapak. Masak bukannya kita yg masakin buat ortu tapi malah ortu yang masakin buat kita (kurang ajar ga sih...???). Habisnya masakan ortu emang lebih leker sih he..he..he..</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);font-family:georgia;" >Kemarin pas silaturrahim ke rumah ortu (suami) ga tahan akhirnya keceplosan juga keinginan itu, e....ga disangka adik2 (dr suami) yang juga sedang ngumpul disitu spontanitas merespon sangat positif akan keinginanku tersebut. "Betul, betul mba, gule kambing buatan bapak wah boleh tuh..."katanya, satu lagi nyeletuk "Iya minggu depan aja menunya gule kambing ala bapak" kurang lebih begitulah sambutannya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);font-family:georgia;" >Aku pikir aku aja yang ngidam gule kambing buatan bapak ga taunya yang lainnya pun memimpikannya. "Tu kan dibilang suruh telp tadi sore ke bapak ga mau, buat buka sekarang" kata suami. "He..he..he...habis aku pikir aku aja yang pengin, takut ngrepotin, ternyata sambutannya begitu surprise." belaku.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);font-family:georgia;" >Akhirnya sepakatlah minggu depan menu buka puasa GULE KAMBING ALA BAPAK ditambah acar hmm yummy.</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);font-family:georgia;" >Nah sambil menunggu minggu depan, hari ini aku akan bikin sop daging dulu+sambel,tempe goreng, (ayam kuluyuk may be), +suami pengin pepes tahu...<br /><br /><br /></span>W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-13862836458751445772008-09-06T21:43:00.000+07:002008-09-07T08:42:37.601+07:00SEBUAH OBSESI.....<div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(102, 0, 0); font-style: italic;"><br />Sungguh di luar dugaanku, anakku yang telah menginjak remaja begitu terobsesi dengan salah satu hobinya...yaitu komik.</span><span style="font-style: italic; color: rgb(102, 0, 0);"> </span><span style="color: rgb(102, 0, 0); font-style: italic;">Selain hobi baca komik dia jg hobi mengoleksinya.<br /><br />Sebelumnya aku pikir kegemarannya ini adalah kegemaran yg biasa, tapi lama kelamaan kegemaran yang menjadi hobiiii baginya, namun bagiku sering membuat jengkel dan aku harus menahan emosi.</span><span style="font-style: italic; color: rgb(102, 0, 0);"> </span><span style="color: rgb(102, 0, 0); font-style: italic;">Sebisaku aku berusaha untuk memahaminya agar putriku tidak lepas dan terlepas dari kendali kami orang tuanya.</span> <span style="color: rgb(102, 0, 0); font-style: italic;"><br /><br /><span style="color: rgb(102, 0, 0);">Seperti kejadian tadi siang, dia sedang main internet ngutak atik background halaman friendsternya dia buka YMnya sekaligus buka Ymail papanya. Aku pikir Ngapain dia buka dua-duanya sedangkan papanya ada didekatnya.</span></span><span style="font-style: italic; color: rgb(102, 0, 0);"> </span><span style="color: rgb(102, 0, 0); font-style: italic;">Ternyata dia YMan seolah-olah dia berkomunikasi dgn ayahnya, isi percakapannya ttg permintaannya untuk dibelikan komik yang jumlahnya sungguh fantastis...500 buah.</span> <span style="color: rgb(102, 0, 0); font-style: italic;"><br /><br />Hal itu memang bukan hal yang mudah baginya untuk mendapatkan komik. Karena kamipun tergolong ketat dalam urusan komik.</span><span style="font-style: italic; color: rgb(102, 0, 0);"> </span><span style="color: rgb(102, 0, 0); font-style: italic;">Mungkin didalam hatinya dia berkhayal 'Seandainya aku punya uang banyak aku akan memborong komik2 yang aku inginkan.'</span> <span style="color: rgb(102, 0, 0); font-style: italic;"><br /><br />Begitulah kira2 sebuah obsesi putriku akan komik. Namun sisi positifnya dia termasuk mahir menggambar untuk ukuran seusianya terutama gambar animasi (kartun jepang).</span> <br /><br /></div>W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-35564092362260327582008-08-28T19:25:00.001+07:002008-09-08T20:26:16.279+07:00JADWAL KEG RAMADHAN<span style="color: rgb(102, 204, 204);"><span style="font-family:georgia;"><span style="color: rgb(102, 102, 102);">Bulan rahmat tlah datang...</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">Bulan berkah tlah menghampiri...</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">Bulan maghfirah tlah menanti...</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">Siapkah kita tuk menggapai ridho Ilahi...</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">Bagaimana ya biar di bulan Ramadhan kita tetap terjaga dalam melaksanakan shiyam...</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">Harus bikin jadwal nih biar ga melenceng. Trus dibikin target deh...</span><br /><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">baca qur'an minimal 1 juz/hari,</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">hafalan qur'an digenjot</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">belajar tafsir digiatkan</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">silaturrahim ditingkatkan</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">amal sholih dikembangkan</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">memberi hadiah dibudayakan</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">menghadiri ta'lim ditingkatkan</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">ukhuwah dieratkan</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">masak memasak jangan dilupakan</span><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">Apalagi ya....</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102);">Semoga kita semua bisa menjalani dan mendapat bimbingan dari Ilahi.Amin.<br /><br /><br /><br /></span></span></span>W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-11132090600650187962008-07-29T06:13:00.000+07:002008-09-08T20:28:17.552+07:00SABARDulu saya yakin bahwa dalam menghadapi segala ujian dan cobaan kita harus bersabar hanya sebatas teori. Dan orang sangatlah mudah untuk mengatakan sabar, sabar,dan sabar. Disaat orang kehilangan harta, kita bilang "sabar". Saat kita kehilangan jabatan, kita bilang "sabar". Saat orang ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh orang yang kita cintai dan mencintai kita, kita bilang "sabar". Dan memang harus begitu.<br /><br />Namun disaat semua itu menimpa diri kita sendiri, apakah keyakinan teori itu berlaku?<br /><br />Kita kembalikan kepada pribadi masing-masing. Sejauh mana kita memahami musibah itu. Dan inilah titik pemahaman teori keyakinan "SABAR" dalam menghadapi segala hal.<br /><br />Tidak mudah memang untuk mempraktekan kesabaran. Allah akan menguji pada titik kelemahan kita, namun Allah menguji kita sesuai dengan kemampuan.<br /><br />Berarti Allah ingin meningkatkan kekuatan kita terhadap kelemahan kita dan sebenarnya kita mampu menghadapi dan bisa lulus melawan kelemahan kita itu.<br /><br />Contoh:<br /> Kita ditinggal oleh ibu kita. Ibu yang sangat menyayangi kita, yang sebelumnya tak pernah kita bayangkan. Sungguh luar biasa efeknya, sampai-sampai kita tidak menganggap dan tidak memerlukan orang disekeliling kita. Sekalipun itu orang terdekat kita. Kita jadi tidak menghargai orang lain. Hal tsb bisa berlangsung lama. Bisa dalam hitungan tahun.Kalau hal itu kita diamkan maka fatal akibatnya.<br /> Sebagai orang yang normal kita harus introspeksi diri, apa yang sebenarnya terjadi, mencari akar permasalahan. Mungkin perlu konsul kepada orang yang mengerti dan sefaham dengan kita. Mengapa terjadi perubahan negatif pada diri kita. Agar kita kembali kepada realita. Tidak mudah memang, kita harus runut kejadian2 sblmnya.<br /> Begitu akar masalah ketemu, barulah kita bisa perbaiki kembali.<br /><br />Dari contoh tsb di atas bisa diambil hikmah Allah sedang menguatkan hati kita yang mungkin sebelumnya tidak bisa ditinggalkan oleh orang yang kita sayang. Maka bila kita bisa lolos melewatinya maka kita telah lulus pula melawan kelemahan kita.<br /><br />Sabar memang tidak mudah tapi kita harus berjuang untuk menjadi golongan orang-orang yang sukses menghadapi ujian dengan sabar. Dan setiap orang pasti bisa sukses. Kita serahkan dan kita konsulkan kembali permasalahan kepada Pemiliknya.<br /><br />Dan terbuktilah teori "SABAR" dan ditambah IKHLAS.W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-161114063031906037.post-66158277743525477592008-07-28T13:17:00.000+07:002008-09-08T20:24:42.853+07:00dunia berputarMemang benar apa yang dikatakan orang bijak (iyalah...) bahwa roda kehidupan itu selalu berputar kadang dibawah kadang di atas. Kadang berputar kadang berhenti. Ironisnya kita tidak tahu kapan di atas dan kapan di bawah. Semua tergantung kehendak Sang Pengendali.<br /><br />Dulu aku meyakini kata orang bijak itu hanya sebatas teori, kita harus bersabar dan berbesar hati. Tapi kini aku tlah menyadari dan insyaAllah menambah keyakinan dan kekuatan diri.....Tuk menghadapi semua yang harus terjadi....W O R Ohttp://www.blogger.com/profile/04720842397467492574noreply@blogger.com0